Kamis, 08 November 2007

DGR Penggerak Keswadayaan Masyarakat

Belajar dari Sleman

Kunjungan lapangan bersama Drs. H.Ibnu Subiyanto, Akt, Bupati Sleman pada tanggal 6 dan 7 Februari 2005 yang lalu memberikan sejumlah manfaat memperkaya pengalaman nyata. Petikan pengalaman itu ditulis dalam beberapa topic, yang pertama adalah “Dari Sleman Untuk Aceh” yang telah dimuat di situs http://www.bmsfoundation.or.id/, dan “ Proses Edukasi Melalui Candak Kulak, Petikan pengalaman dari Sleman” 24 Februari 2005 dimuat di situs http://www.akm.or.id/. Tulisan ketiga ini “ DGR Penggerak Keswadayaan Masyarakat, Belajar dari Sleman” di muat dalam situs http://www.akppi.org/ ini dan mungkin juga secara utuh dimuat di http://www.bmsfoundation.or.id/

Gerakan Swadaya
Masyarakat di 4 Desa yang terbagi dalam 91 dukuh di kecamatan Berbah, Kabupaten sleman telah mampu menggali swadaya masyarakat untuk kegiatan peningkatan kualitas lingkungan. Dana Gotong Royong (DGR) yang diberikan oleh Pemda Kabupaten Sleman sebesar Rp 92,8 juta telah berhasil menggerakkan swadaya masyarakat yang mencapai Rp. 591,1 juta. Kegiatan peningkatan kualitas lingkungan itu berupa pengaspalan jalan lingkungan, pemasangan conblock jalan desa, pemasangan talut saluran, pengerasan jalan dan juga rehabillitasi sarana ibadah, Mesjid.

Misalnya di desa Sangrahan sedang berlangsung pemasangan conblock di beberapa lokasi . Di Dukuh Sangrahan Krikilan, berlangsung telah selesai pemasangan conblock di jalan lingkungan sepanjang 1110 m2 dengan dukungan dana P2PMD Rp. 25,2 juta dan berhasil menggalang partisipasi masyarakat sebesar Rp. 18 juta. Demikian juga di dukuh Berbah kelurahan Tegal Tirto rampung peningkatan kualitas jalan lingkungan dengan pemasangan conblock 2.200 m2. Dana stimulasi diperoleh dari PT Angkasa Pura Rp 6 juta dan sebanyak Rp. 45,25 juta dari swadaya masyarakat.

Berhasilnya penggalangan dana masyarakat sebesar itu dengan beberapa cara dan tidak hanya dalam bentuk dana tunai, diantaranya adalah “Gotong Royong semua warga di bagi dalam kelompok se-usai mereka bekerja , jam 17.29.30 setiap hari, secara bergiliran. Setiap kelompok rata-rata 75 orang, pada hari libur mencapai 150 orang. Konsumsi dukungan dari Ibu PKK”, Tutur H M Jufri, Lurah Desa Tegal Tirto. Pengumpulan dana dari masyarakat dalam beberapa lain, seperti akumulasi dari dana ronda, dana jimpitan Rp 500 per keluarga, dana iuran bulanan, dana iuran kendaraan roda empat dan gerakan penggalangan dana secara khusus, tambah Lurah Tegal Tirto.
Demikian juga di Dusun Pondok Suruh, Desa Bromartani, Kecamatan Ngemplak, sudah mulai menggalang dana swadaya untuk pemasangan conblock jalan lingkungan seluas 1.000 m2 dan telah berhasil mengumpulkan dana swadaya Rp. 10.900.000.
Dana Gotong Royong

Realisasi kesawadayaan masyarakat di berbagai dusun itu, didorong oleh penyediaan Dana Bantuan Gotong Royong yang disiapkan Pemda Sleman. Penyediaan DGR adalah sebuah inisiatif dalam APBD Kabupaten sejak tiga tahun yang lalu. DGR ini disiapkan untuk tiap dusun sebesar Rp 1 juta pada tahun 2003, kemudian pada tahun 2004, Rp 2.250.000 per dusun dan pada tahun 2004 sebesar Rp 2,5 juta per dusun. Tahun 2005 ini masih dalam pembahasan DPRD Kabupaten Sleman, paling tidak sama dengan tahun 2004.
Jumlah dusun yang memperoleh dana ini 1.212 dusun, padahal tahun 2003 masih sebanyak 1.100 dusun yang berada di 86 desa/kelurahan. Kabupaten Sleman dengan penduduk 869.00 jiwa, sekitar 24 % masih termasuk miskin


Dalam kunjungan lapangan yang berlangsung Ibnu Subiyanto membeberkan stimulans lanjutan dalam bentuk aspal dan semen. Pemberian aspal berkisar antara 25 hingga 75 drum dan semen berkisar dari 50 hingga 150 sak, yang disesuaikan dengan volume kegiatan yang sedang dijalankan oleh masyarakat. Sebagai contoh untuk pembuatan talud di Karang Asem, Sekarsuli, Desa Sendang Tirto, diberikan bantuan 100 sak semen Untuk program pengaspalan jalan di Dusun Klancingan, Widodo Mardan, diberikan bantuan 30 drum aspal. Bantuan berikutnya 30 drum aspal akan diberikan oleh Bupati, bilamana pengerjaan jalan oleh masyarakat rampung dan dengan hasil baik.

Barangkali banyak makna yang tersirat dalam kegiatan swadaya masyarakat di berbagai dusun di Kabupaten Sleman, yang didorong oleh dukungan pemerintah daerah. Makna utama adalah, bahwa masyarakat mempunyai kesadaran untuk menata lingkungannya sendiri. Kesadaran yang telah ada semakin berlipat ganda dalam berbagai bentuk, baik dalam kontribusi tenaga untuk gotong royong, iuran regular dan kontribusi spontan. Dipihak lain, kondisi dan dinamika yang telah tercipta di tengah masyarakat itu, semakin meningkat dengan adanya apresiasi dan dukungan oleh pemerintah. Dalam hal ini Pemda Kabupaten Sleman, memberikan apresiasi & dukungan dalam penyediaan DGR, bantuan aspal, semen dan stimulans lainnya.

Tidak ada komentar: